Kamis, 11 September 2014

Tas mukena cantik

     Masih dengan tas mukena berbahan dasar spon,menjadikan mukena lebih indah,menarik,cantik dan nyaman dibawa.Dengan berbagai desain dan pilihan bagi anda...

                                       Tas mukena dengan handle besi ring.
tas mukena
tas mukena koper
tas mukena
tas mukena koper
tas mukena
tas mukena koper

Silahkan kirimkan kainnya,kami buatkan tasnya.....
     Salam...rumahtas15.....

Senin, 08 September 2014

Tips membersihkan mukena atau tas mukena.



Tips membersihkan mukena atau tas mukena kotor (ternoda).
tas mukena
rumahtas15

Rumahtas15 mencoba berbagi tips untuk membersihkan mukena yang kotor atau ternoda.
Sahabat, kadang terlihat mukena yang warnanya berubah jadi agak agak kuning karena keringat, terutama bagian kepala yang sering basah.Atau bahkan noda terkena pena dan lain sebagainya.
Ada satu cara sederhana dan murah agar mukena bersih kembali.
1.Ke warung dekat rumah,atau ke toko bahan makanan.Lho,ngapain...ya beli sitrun lah masak beli semen he..he....harganya murah kok.
2.Rebus air secukupnya,cukup anget aja (nggak direbus juga bisa sih....)
3.Setelah dicampur sitrun,rendam mukenanya kira-kira 15 menit.(Kalau untuk tas mukena,nggak usah direndam.Langsung digosok aja bagian yang kotor)
4.Kemudian bilas mukenanya......cling,putih deh....alhamdulillah.
5.O ya,kalau nodanya membandel (seperti pulpen),agak digosok-gosok sedikit lalu cuci lagi pakai deterjen.
Gampang kan sahabat...
Semoga tips sederhana ini bermanfaat,selamat mencoba......
Kalau ada tambahan tips silahkan dishare ya..

Jumat, 05 September 2014

tas mukena cantik

Contoh tas mukena, produksi RumahTas 15...
1.Handle kayu.
tas mukena
tas mukena fara
tas mukena
tas mukena fara










2.Handle besi.
tas mukena
tas mukena kranjang










     Silahkan pesan sesuai foto,atau anda kirimkan kainnya kami buatkan tasnya......
Akan kita posting cara mudah membuat tas mukena sendiri pada kesempatan lain,insyaAllah....
Berbagi bersama,maju bersama.....

Sabtu, 30 Agustus 2014

tas mukena

     Beberapa model tas mukena...

tas mukena
tas mukena konita
tas mukena
tas mukena kranjang










   Anda bisa kirimkan kainnya (motif,bordir,lukis,sulam,payet)......
   Kami buatkan tasnya.......

Minggu, 11 November 2012

Tas Mukena

    Seiring dengan waktu, tas mukena sekarang tidak lagi hanya tempat untuk membawa dan menyimpan mukena.Tapi juga modis dan bisa untuk fungsi lain, ke pesta,belanja,silaturahmi dll....


1. Model Syarifa 2 (tms 2)

tas mukena
tas mukena syarifa
tas mukena
tas mukena syarifa
2. Model Syarifa 1 (tms 1)

tas mukena
tas mukena syarifa
tas mukena
tas mukena syarifa
  3. Model Putri 1 (tmp 1)


tas mukena
tas mukena putri

Bahan dari kain katun sutra
      Bisa dengan mengirimkan kain yang sudah dibordir atau lukis ke tempat kami, akan kami buatkan model sesuai pesanan.

Jumat, 09 November 2012

Nasehat Rasulullah untuk Para Pedagang



“Nasehat Rasulullah untuk Para Pedagang”

      Meneladani Rasulullah dalam segala hal adalah tuntutan dan tuntunan agar sukses di dunia dan akherat, termasuk dalam hal jual-beli (bisnis).
Berikut  adalah pesan Rasulullah bagi para pedagang (pelaku bisnis), dengan mengikuti beliau akan ada kesuksesan dan keberkah bagi kita…..semoga…

1. Hendaknya Mempelajari dan memahami fiqih bisnis sebelum terjun ke medan bisnis.
Setiap pedagang muslim sepatutnya mempelajari dan memahami ilmu tentang bisnis (jual beli) agar bisa membedakan antara praktek bisnis yang halal dan yang haram, yang hak dan yang batil dan selamat dari hal-hal terlarang seperti dusta, menipu dan riba.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seorang pedagang apabila tidak mengerti tentang hukum-hukum jual beli niscaya ia akan terjerumus ke dalam riba, lalu ia terjerumus lagi dan terjerumus lagi, dst”.
2. Jadilah pedagang yang jujur.
Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اَلتَّاجِرُ الصَّدُوْقُ الْأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ
“Pedagang yang selalu jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang senantiasa jujur, dan orang-orang yang mati syahid.” [HR. At-Tirmidzi]
Dan dengan menetapi kejujuran dalam jual beli akan menyebabkan datangnya berkah dari Allah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
Dua orang yang melakukan transaksi jual beli mempunyai hak memilih (antara melanjutkan atau membatalkan transaksi itu) selama mereka belum berpisah. Jika mereka jujur dan menjelaskan (aib barangnya), niscaya mereka berdua diberi berkah dalam jual belinya, dan (sebaliknya) jika mereka menyembunyikan (aib barangnya) dan berdusta, niscaya berkah jual beli mereka dihapuskan.” [HR. Bukhari dan Muslim, dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu].
3. Jadilah pedagang yang mempermudah dan Bersikap Toleran dalam Melakukan Transaksi Jual Beli.
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah pasti melimpahkan rahmat-Nya kepada seorang hamba yang bersikap toleran bila menjual, membeli dan menuntut (haknya).” [Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 4454 dan Fathul Bari IV/206 no: 2076].
4. Jangan menipu.
Karena perbuatan menipu orang lain akan menghilangkan keberkahan pada rezeki, mendatangkan siksaan dari Allah dan akan menjerumuskan pelakunya ke dalam azab api neraka bersama para penipu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menipu maka ia bukan termasuk dari golongan kami, karena (pelaku) penipuan itu (terancam berada) di dalam neraka.” [HR. Ath-Thabrani].
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “(Pada suatu hari) Rasulullah melewati seorang pedagang sedang menjual makanan, kemudian Beliau memasukkan tangannya ke dalam (tumpukan) makanan itu. Ternyata makanan tersebut sudah dicampur, maka Beliau bersabda: “Bukanlah dari golongan kami orang yang melakukan penipuan.” [Shahih: Irwa’ul Ghalil no: 1319, Shahih Ibnu Majah no: 1809, Ibnu Majah II: 749 no: 2224 dan lafadz ini baginya, ‘Aunul Ma’bud IX: 321 no: 3435, Tirmidzi II: 389 no: 1329 dan Muslim I: 99 no: 102].
5. Jangan mengurangi takaran atau timbangan.
Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma berkata: “Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di kota Madinah, beliau mendapatkan penduduknya adalah orang-orang yang paling buruk dalam hal takaran (atau timbangan). Maka Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya:
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِيْنَ
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (dalam takaran/timbangan)”. [QS. Al-Muthaffifin: 1] maka setelah itu, mereka memperbaiki takarannya.” [HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban].
6. Jangan menimbun barang dagangan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menimbun (barang dagangan) maka ia adalah orang yang telah berbuat kesalahan.” [HR. Muslim]
7. Jangan bersumpah palsu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sumpah palsu (dusta) akan menyebabkan barang dagangan cepat laku akan tetapi menghapuskan (berkah) rezeki.” [HR. Bukhari dan Muslim]. Di dalam riwayat lain beliau bersabda: “Barangsiapa berani bersumpah palsu (dusta) yang dengannya ia mengambil harta seorang muslim (tanpa hak), maka ia berjumpa dengan Allah sedangkan Dia dalam keadaan murka kepada-Nya.” [HR. Bukhari dan Muslim].
8. Hindari riba.
Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” [QS. Al-Baqarah: 278-279]
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Satu uang dirham hasil riba yang dimakan seseorang dan ia mengetahuinya (bahwa uang itu hasil riba) itu lebih berat (siksaannya) daripada tiga puluh enam kali perzinaan.” [HR. Ahmad].
9. Hindari profesi dan penghasilan yang haram.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa memperoleh harta dari jalan yang haram, lalu dengannnya ia memerdekakan budak dan menyambung tali silaturahmi, maka hal itu akan menjadi belenggu bagi dirinya.” [HR. Ath-Thabrani].
Dan beliau bersabda pula: “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga badan yang tumbuh dari hal-hal yang haram.” [HR. Ibnu Hibban. Dan Al-Albani berkata: “Shahih lighairihi”].

 Disadur dan diringkas dari tulisan Muhammad Wasitho,lc
Sumber:
Risalah ‘Ajilah Ila at-Tajiri al-Muslim, karya Syaikh Khalid Abu Shalih
Al-Wajiz Fi Fiqhi as-Sunnati wa al-Kitabi al-‘Aziz, karya Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi.

(Dimuat dalam majalah Nikah Volume. 8 No. 08 tanggal 15 November – 15 Desember 2009)

Sabtu, 27 Oktober 2012

Kisah Kupu-kupu


Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut. Orang tersebut terus mengamatinya, karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayang, semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon kekuatan, dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.
Saya memohon kebijakan, dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.
Saya memohon kemakmuran, dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.
Saya memohon keteguhan hati, dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi.
Saya memohon cinta, dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.
Saya memohon kemurahan/kebaikan hati, dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.
Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.


(diambil dari malajah ‘Paras' No.20/Tahun II Mei 2005)